Nvidia Hadapi Tantangan Berat akibat Larangan Ekspor Chip ke China

larangan ekspor chip Nvidia ke China
Sumber Foto : Freepik

Nvidia, raksasa chip asal Amerika Serikat, tengah menghadapi tekanan besar tahun ini. Setelah mencetak rekor pendapatan dan kenaikan saham yang luar biasa, kini kejayaan perusahaan yang didirikan Jensen Huang mulai mengalami hambatan. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah turun lebih dari 2%.

Penyebab utama tantangan ini adalah kebijakan pemerintahan Donald Trump yang memperketat larangan ekspor chip AS ke China. Bulan lalu, pemerintah AS melarang Nvidia mengirim chip H20 ke Negeri Tirai Bambu. Padahal, chip H20 dirancang khusus untuk pasar China.

Dampak Larangan Ekspor Chip ke China terhadap Nvidia

Kebijakan ini mengikuti larangan serupa di era Joe Biden yang melarang pengiriman chip canggih ke negara pesaing strategis AS. Banyak perusahaan teknologi besar di China telah memesan chip H20 untuk mendukung pengembangan sistem kecerdasan buatan (AI).

Jensen Huang menyebutkan larangan terbaru ini membuat Nvidia harus menanggung biaya tambahan sebesar US$5,5 miliar. Ia memperingatkan, pembatasan justru akan mempercepat kemandirian China dalam mengembangkan chip sendiri, yang merugikan AS dalam jangka panjang.

Huang juga mengungkapkan potensi pasar chip AI di China yang diperkirakan mencapai US$50 miliar pada tahun depan. Namun, Nvidia diperkirakan kehilangan potensi penjualan hingga US$15 miliar akibat larangan ekspor chip ke China. Tahun lalu, China menyumbang sekitar 13% dari pendapatan Nvidia, yang sebagian besar berasal dari chip H20.

Analis Wedbush menilai, masa depan Nvidia bergantung pada kemampuan perusahaan meningkatkan penjualan di luar China untuk menutupi kerugian ini. Nvidia dikabarkan sedang mengembangkan chipset AI baru untuk China berdasarkan arsitektur Blackwell generasi terbaru. Namun, chip ini akan berada di kelas yang lebih rendah dibandingkan H20.

Gil Luria, analis dari D.A Davidson, menambahkan bahwa pasar China akan menjadi faktor penentu terbesar bagi kinerja Nvidia kuartal ini. Perusahaan diperkirakan melaporkan pendapatan kuartal pertama (Q1) sebesar US$43,28 miliar, naik 66,2% dibanding periode sebelumnya.

Menurut analis Susquehanna, pembatasan ekspor chip AS selama tiga minggu terakhir kuartal April membuat Nvidia kehilangan penjualan sekitar US$1 miliar. Untuk sisa tahun ini, kerugian pendapatan dapat mencapai US$4,5 miliar per kuartal. Wedbush memperkirakan kerugian kuartalan mencapai US$3 hingga US$4 miliar. Margin kotor yang disesuaikan pun diperkirakan turun lebih dari 11 poin persentase menjadi 67,7%. Penurunan margin ini terutama terkait hambatan pengiriman chip H20, yang bisa menimbulkan kerugian margin hingga 12,5%.


Baca artikel lainnya di sini: roledu.com/artikel

Sumber : cnbcindonesia.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *